Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

PERBANDINGAN PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DENGAN MENGGUNAKAN EM4 dan yang TIDAK MENGGUNAKAN EM4

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
 Pupuk organik merupakan hasil penguraian bahan organik oleh jasad renik atau mikroorganisme yang berupa zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tanaman. Misal Kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau. Kompos atau pupuk kandang sudah cukup lama dikenal dan dipergunakan, tetapi baru sebatas menggunakan apa adanya, belum sampai pada usaha untuk meningkatkan kualitas dari kompos dan pupuk kandang tersebut.Rakitan teknologi pembuatan pupuk alternatif mulai membudaya di masyarakat kita, yaitu upaya pembuatan kompos dengan menggunakan bioaktifator yang memang sudah cukup banyak di pasaran, seperti EM-4, stardek/Starbio, CM dll.
Pernahkah anda mendengar tentang pupuk kompos..? apa itu pupuk kompos..? Pupuk Kompos sering didefinisikan sebagai suatu proses penguraian yang terjadi secara biologis dari senyawa-senyawa organik yang terjadi karena adanya kegiatan mikroorganisme yang bekerja pada suhu tertentu didalam atau wadah tempat pengomposan berlangsung. Peningkatan produksi pertanian, tidak terlepas dari penggunaan bahan kimia, seperti pupuk buatan/anorganik dan pestisida. Penggunaan pupuk buatan/kimia dan pestisida saat ini oleh petani kadang kala sudah berlebihan melebihi takaran dan dosis yang dianjurkan, sehingga menggangu keseimbangan ekosistem, disamping itu tanah cenderung menjadi tandus, organisme-organisme pengurai seperti zat-zat renik, cacing-cacing tanah menjadi habis, demikian juga binatang seperti ular pemangsa tikus, populasi menurun drastis.
Pemakian pupuk pada waktu yang bersamaan (awal musim hujan) oleh petani, mengakibatkan sering terjadi kelangkaan pupuk di pasaran, walaupun ada harganya sangat tinggi, sehingga sebagian petani tidak sanggup membeli, akibatnya tanaman tidak dipupuk, produksi tidak optimal. Perlu ada trobosan untuk mengatasi hal tersebut, salah satu diantaranya adalah pembuatan pupuk organik (kompos).
Sampah-sampah Organik termasuk daun-daun yang sudah tua ternyata memiliki nilai yang lebih dan bisa berguna. Salah satu pemanfaatan daun yang sudah tua adalah untuk pembuatan kompos. Kompos adalah pupuk yang berasal dari bahan bahan alamiah atau organik dan tentunya bersifat ramah liingkungan. Selama ini, banyak para petani yang menggunakan pupuk buatan. Salah satu alasan penggunaan pupuk buatan tersebut adalah praktis,tidak terlalu repot-repot mengolahnya karena hanya tinggal pakai saja, namun tahukah kita bahwa pemakaian pupuk buatan tersebut bisa mengurangi unsur hara yang di miliki oleh tanah. tahukah bahwa tanah yang sering di beri pupuk buatan bisa rusak dan tingkat kesuburannya menghilang. Ternyata masih banyak orang yang belum mengetahui akan kerugian pupuk buatan dibalik keuntungan sesaat yang di berikan .salah satu alternatif yang bisa di lakukan yaitu dengan pemanfaatan daun-daun yang sudah tua dan berguguran untuk di jadikan kompos atau pupuk alamiah.


B.     Rumusan Masalah
1.      Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem
2.      Terjadi kelangkaan pupuk kimia dipasaran, walaupun ada tetapi harganya sangat tinggi sehingga membuat petani tidak mampu membeli.
3.      Salah satu alasan penggunaan pupuk buatan tersebut adalah praktis,tidak terlalu repot-repot mengolahnya karena hanya tinggal pakai saja, namun tahukah kita bahwa pemakaian pupuk buatan tersebut bisa mengurangi unsur hara yang di miliki oleh tanah.

C.    Tujuan
1.      Mengetahui perbedaan pembuatan pupuk kompos yang menggunakan EM4 dan yang tidak menggunakan EM4.
2.      Meminimalisasi penggunaan pupuk buatan/kimia.


BAB II
METODE
A.    Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah: ember, gayung, karung, EM4, daun/rumput yang sudah tua, dan air.

B.     Cara Kerja
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Buat dua tempat pembuatan kompos yang berisi daun/rumput tua.
3.      Masukan EM4 sebanyak empat tutup botol kedalam ember.
4.      Campur dan aduk merata EM4 yang sudah dicampur air tersebut pada salah satu tempat pembuatan kompos yang sudah berisi daun/rumput tua, sedangkan pada tempat yang satunya tidak.
5.      Tutup kedua tempat pembuatan kompos dengan karung dan biarkan beberapa minggu.






BAB III
PEMBAHASAN
A.    Perbedaan yang menggunakan EM4 dan yang tidak menggunakan EM4
Sampah organik secara alami akan mengalami peruraian oleh berbagai jenis mikroba, binatang yang hidup di tanah, enzim dan jamur. Proses penguraian ini memerlukan kondisi tertentu, yaitu suhu, udara dan kelembaban. Apabila sampah organic ditimbun saja, baru berbulan-bulan kemudian menjadi kompos. Dalam proses pengomposan akan timbul panas karena aktivitas mikroba. Ini pertanda mikroba mengunyah bahan organic dan merubahnya menjadi kompos. Suhu optimal untk pengomposan dan harus dipertahankan adalah 45-65C.Jika terlalu panas harus dibolak-balik, setidak-tidaknya setiap 7 hari.

No
Menggunakan EM4
Tidak Menggunakan EM4
1
Lembab
Kering
2
Lebih cepat
Lambat


B.     Manfaat Kompos
Kompos ibarat multivitamin untuk tanah pertanian. Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit. Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, misal: hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak.



BAB IV
KESIMPULAN
Yang dimaksud dengan pupuk kompos adalah pupuk yang terbuat dari bahan – bahan organic atau bahan alami yang ramah lingkungan. Pupuk yang berasal dari sampah daun dan sampah organic lainnya ini bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pupuk bagi tumbuhan yang dibudidayakan para petani maupun masyarakat lainnya. Selain menyuburkan tanaman, pupuk kompos juga tidak merusak unsur hara yang ada dalam tanah. Jadi penggunaan pupuk kompos lebih aman, jika dibandingkan dengan penggunaan pupuk buatan yang sering digunakan para petani saat ini. Dari data diatas juga dapat disimpulkan bahwa membuat pupuk kompos dengan menggunakan EM4 akan memperoleh hasil yang lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar